1. Makan Berlebihan saat Berbuka

• Penyebab: Saat berbuka, banyak orang cenderung makan dalam porsi besar dan makan makanan berat atau pedas. Makanan yang berlemak, asam, atau berbumbu tajam bisa merangsang produksi asam lambung berlebihan.
• Dampak: Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan memperburuk gejala asam lambung naik (GERD) seperti rasa terbakar di dada (heartburn).

2. Makan Terlalu Cepat

• Penyebab: Saat berbuka puasa, beberapa orang cenderung makan terlalu cepat untuk mengatasi rasa lapar. Makan terburu-buru menyebabkan makanan tidak tercerna dengan baik dan bisa meningkatkan tekanan pada lambung.
• Dampak: Makanan yang tidak tercerna dengan sempurna dapat memicu peningkatan asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.

3. Konsumsi Makanan atau Minuman Tertentu

• Penyebab: Makanan dan minuman tertentu, seperti makanan pedas, asam (misalnya jeruk atau tomat), cokelat, kafein, dan minuman berkarbonasi, bisa memicu produksi asam lambung yang berlebihan.
• Dampak: Bahan-bahan ini dapat menyebabkan lambung memproduksi asam lebih banyak dari yang seharusnya, menyebabkan refluks asam atau maag.

4. Perut Kosong dalam Waktu Lama

• Penyebab: Selama berpuasa, lambung dalam kondisi kosong untuk waktu yang lama. Hal ini menyebabkan lapisan pelindung lambung menipis, sehingga asam lambung yang ada dapat merusak dinding lambung.
• Dampak: Ketika makan setelah berpuasa, asam lambung yang sudah terakumulasi dalam waktu lama bisa menyebabkan iritasi atau peradangan pada dinding lambung.

5. Konsumsi Makanan Berat atau Berminyak pada Sahur

• Penyebab: Makan makanan yang terlalu berat atau berminyak saat sahur dapat memperburuk produksi asam lambung. Makanan seperti gorengan atau makanan berlemak bisa memperlambat proses pencernaan dan membuat lambung lebih lama bekerja.
• Dampak: Proses pencernaan yang lambat bisa menyebabkan peningkatan asam lambung, dan jika perut kosong untuk waktu yang lama, asam tersebut bisa menyebabkan gangguan.

6. Posisi Tubuh yang Tidak Tepat

• Penyebab: Tidur atau berbaring setelah makan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan karena gravitasi tidak lagi membantu menahan asam di perut.
• Dampak: Berbaring setelah makan sahur atau berbuka dapat memperburuk refluks asam atau rasa terbakar di dada.

7. Stres dan Kecemasan

• Penyebab: Stres dan kecemasan seringkali meningkat selama bulan Ramadhan, baik karena aktivitas yang lebih padat atau kekhawatiran tentang kesehatan dan rutinitas puasa.
• Dampak: Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, dan dapat memicu gejala seperti nyeri ulu hati atau gangguan pencernaan.

8. Dehidrasi

• Penyebab: Kurangnya cairan tubuh selama puasa juga dapat mempengaruhi keseimbangan pH dalam lambung, membuat asam lambung lebih mudah naik.
• Dampak: Dehidrasi dapat mengurangi efektivitas lapisan pelindung lambung, sehingga asam lambung lebih mudah merusak dinding lambung.