Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi dan refleks batuk yang lebih aktif, terutama saat berbaring.
Kondisi asma sering kali memperburuk gejala di malam hari, termasuk batuk yang intens dan sesak napas.
Reaksi alergi terhadap alergen seperti serbuk sari, debu, tungau, atau bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan batuk di malam hari.
4. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi seperti pilek, sinusitis, atau flu dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan batuk yang terjadi terutama saat berbaring.
Beberapa kondisi seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat menyebabkan batuk yang berkelanjutan, termasuk di malam hari.
6. Obstruksi saluran pernapasan
Beberapa kondisi seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat menyebabkan batuk yang berkelanjutan, termasuk di malam hari.
Beberapa obat, seperti inhibitor ACE (angiotensin-converting enzyme) yang digunakan untuk tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan batuk sebagai efek samping.
8. Lingkungan yang tidak sehat
Polusi udara, udara yang kering, atau paparan asap rokok dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk di malam hari.